Wujud Allah
Pertanyaan:
Apriyanti – Jerman
Saya masih bingung tentang wujud allah apakah bisa dilihat, apakah benar bisa dilihat sebagai wujud cahaya yang sangat indah?
Jawaban :
Allah tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Tidak ada seorang pun yang dapat meliha-Nya dengan matanya. Tidak juga Nabi Musa dan tidak juga gunung dan alam semesta. Ketika Allah menampakkan diri kepada gunung, maka gunung itu hancur berkeping-keping.
Firman Allah: Ketika Musa datang untuk (munajat dengan) Ku pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman keadanya, berkatalah Musa ”Ya Tuhanku, nampakkanlah Diri-Mu kepadaku agar aku dapat melihat-Mu”. Tuhan berfirman, ”Kamu sekali-kali tidak sanggup melihatKu, tetapi lihatlah gunung itu. Jika gunung itu tetap di tempatnya, maka kamu dapat melihatKu”. Tatkala Tuhan nampak kepada gunung itu, maka gunung itu hancur dan Musa jatuh pingsan. Setelah Musa sadar kembali dia berkata, ”Maha suci Engkau dan aku orang yang pertama beriman”. QS. Al-A‘raf – 143
Allah bukan cahaya dan bukan energi. Cahaya dan energi hanyalah sebuah makhluq ciptaannya. Melihat secara fisika, hanyalah sebuah proses otak manusia menerima pesan dari syaraf mata bahwa ada bayangan/berkas cahaya masuk ke dalam lensa mata dan ditampung pada retina. Oleh syaraf mata, pesan ini diteruskan ke otak dan diterjemahkan segagai sebuah objek yang dilihat.
Allah bukan materi dan bukan energi dan bukan sesuatu yang masuk ke dalam lensa mata dan diproyeksikan pada retina. Maha suci Allah dari sifat-sifat lemah seperti itu.
Bahkan wujud Allah itu tidak bisa dibayangkan wujud-Nya karena akal dan kemampuan manusia tidak akan sampai untuk memahaminya. Dan satu-satunya cara kita mengenal Allah adalah informasi resmi yang datang dari Allah sendiri berupa kitab suci dan hadits Nabi. Tentu saja kita harus mengambil semua informasi tentang Allah itu tanpa ada satu ayatpun yang kita tolak.
Dan satu diantara ayat Al-quran itu berisi informasi bahwa di surga nanti manusia yang beriman akan dapat melihat Allah.
“Wajah orang-orang beriman pada hari itu berseri-seri. Mereka melihat Tuhan-Nya” QS. Al-Qiyamah: 22-23.
Sabda Rasulullah SAW: “Kalian akan melihat Tuhanmu sebagaimana kamu milhat bulan ini” HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmizy dan lain-lain.
Namun meilhat Allah ini baru akan terjadi nanti setelah hari akhir dan hanya akan dapat dilakukan oleh orang-orang beriman. Sedangkan di dunia ini, di alam yang masih terbatas pada materi dan energi, hal itu tidak mungkin terjadi. Wallahu a‘lam bishshowab. Syariah Online