Penanya : Hamba Allah
Ustadz yang baik, sebenarnya apa sih yang membedakan da’wah Salafy dengan da’wah pergerakan islam yang lain misalnya : IM, JT,dsb
Jawaban:
Secara prinsip, doktrin ajaran mereka sama-sama aqidah ahlus sunnah wal jamaah. Yang membedakan ciri khas gerakan mereka umumnya adalah issue dan tema yang diangkat.
1. Salafiyah
Dakwah salafiyah umumnya lebih punya titik tekan pada masalah pembenaran dan pelurusan aqidah. Sehingga istilah-isitlah yang berkaitan dengan tauhid, aqidah, manhaj ahlussunnah dan sejenisnya lebih sering terdengar dari kelompok ini. Selain itu mereka juga sering mengangkat masalah pemberantasan bid`ah-bid`ah yang sering terjadi di tengah masyarakat.
– Dalam masalah fiqhiyah umumnya mereka lebih dekat dengan mazhab Imam Ahmad bin Hanbal, selain itu Imam Ibnu Taimiyah dan muridnya, Ibnul Qayyim adalah dua tokoh yang paling sering dikutip pendapatnya.
– Sedangkan tokoh ulama yang paling sering mereka jadikan rujukan adalah Syeikh Muhammad ibn Abdul Wahhab, salah seorang pembaharu di hijaz. Sedangkan tokoh-tokoh ulama mereka kini antara lain adalah Syeikh Abdullah bin Baz, Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Syeikh Al-`Utsaimin dan lain-lainnya. Selain itu ada Dr. Rabi`, mantan dosen di Univ. Islam Madinah dan juga syeikh Muqbil di Yaman yang waktu itu sempat memberi fatwa kepada Ustaz Ja`far untuk mengeksekusi pezina di Ambon.
– Secara fiqih, umumnya pendapat mereka lumayan tegas dan saklek sebagaimana fatwa para tokoh ulama mereka di Timur Tengah. Sehingga bisa dilihat dari ciri penampilan pisik mereka yang paling kentara adalah masalah isbal, yaitu meninggikan kain / celana di atas mata kaki dan jenggot. Sedangkan aktifis wanitanya umumnya mengenakan cadar / niqab. Termasuk pengharaman gambar makhluq hidup dan photografi pada sebagian mereka.
– Namun sebagai sebuah organisasi yang terstruktur, nampaknya mereka tidak terlalu antusias kalau boleh dibilang tidak setuju untuk membentuk sturktur sebuah jamaah.
– Mereka pun umumnya menjauhi dunia politik karena dianggap tidak sesuai dengan manhaj Rasulullah SAW.
2. Jamaah Tabligh
Kelompok ini bercirikan mengajak orang untuk membersihkan hati, memperbanyak amal ibadah mahdhah, meramaikan masjid, hidup sederhana dan bersahaja serta menghidupkan praktek yang mereka yakini sebagai sunnah Nabi SAW. Diantaranya makan bersama dalam satu wadah dengan tangan, memakai pakaian gaya Arab (pakistan?), memakai parfum dan celak mata, memakai kayu `ara` untuk menggosok gigi (bersiwak) serta memperbanyak zikir dan mengajak orang untuk ibadah.
Mereka tidak terlalu antusias dengan urusan politik suatu negeri, atau memberantas kemungkaran, bid`ah atau syirik. Mereka lebih senang berkonsentrasi kepada Amar Makrufnya yaitu mengajak kepada kebaikan saja. Begitu juga mereka tidak terlalu mempermasalahkan hukum-hukum fiqih dan kajian syariat Islam. Karena ada anggapan hal itu hanya akan menimbulkan perbedaan dan perselisihan antar umat Islam. Dalam acara pengajian mereka yang sering disebut dengan ‘bayan’ umumnya dibahas masalah keutamaan zikir, menghidupkan sunnah, hidup sederhana, meramaikan masjid, tolong menolong dan persaudaraan Islam.
Mereka punya program jaulah dan khuruj yang bentuknya menginap di masjid dan berpindah dari satu masijd ke masjid lain. Mereka tidak merasa risih untuk mengetuk pintu rumah orang-orang muslim dan berziarah serta mengajak anggota keluarga untuk shalat di masjid. Meski mereka tidak kenal dengan penduduk setempat. Bahkan rute khuruj dan jaulah mereka bisa sampai ke manca negara dan berhasil mengislamkan banyak orang di negeri non muslim.
Diantara buku rujukan mereka yang utama adalah ‘Hayatus Shahabah’ karya Al-Kandahlawi. ‘Riyadhus shalihin’ karya Imam An-nawawi dan lainnya. SyariahOnline