Qurban : Nabi Ismail yang Akan Dikurbankan ?

 

Pertanyaan:

Rudi – Bogor

assalamu alaikum

selama ini yang saya tahu, dalam peristiwa qurban Nabi Ibrahim, beliau akan menyembelih anaknya (Nabi Ismail) darimanakah asal-usul cerita bahwa nabi Ismail yang akan dikurbankan (dari Alquran ? dari Hadits) ?

masalahnya : saya pernah membaca sebuah buku, yang menyebutkan bahwa : pada peristiwa kurban nabi Ibrahim tsb, tdk disebutkan siapa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan (jadi kemungkinan bisa Nabi Ismail atau anak Nabi Ibrahim yang lain (saya lupa namanya )

terima kasih

 

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,

Kisah tentang nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail jelas-jelas disebutkan dalam Al-Quran Al-Karim. Tak ada satu pun mufassir yang mengatakan bahwa anak yang diperintahkan untuk disembelih itu orang lain selain Nabi Ismail. Meski memang tidak disebutkan siapa namanya di dalam ayat itu.

Silahkan Anda bukan surat Ash-Shaffaat dan telaah baik-baik :

Dan Ibrahim berkata:”Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku . Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar . Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.(QS. Ash-Shaffaat : 99-102 ).

Namun perintah menyembelih anak itu memang sekedar ujian dari Allah SWT, apakah Ibrahim itu benar-benar bertawakkal dan beriman kepada-Nya. nyatanya, kemudian Allah SWT menggantinya dengan seekor kambing.

Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar .(QS. Ash-Shaffaat : 107).

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. SyariahOnline

 

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidakan akan pernah kami publish Kolom yang wajib diisi ditandai *