Mujizat Kelahiran Nabi ISA Dan Arti Al-Maseh/Masehi
Pertanyaan:
Tata – Bandung
Pak Ustadz, kita tahu Allah selalu mempunyai rencana KONKRET terhadap setiap nabi utusannya. Salah satunya kita baca mengenai kelahiran mujizat nabi Isa Al-Maseh yang tanpa Ayah tetapi melalui hembusan Ruhul Kudus. Pertanyaan saya : 1. Apa rencana KONKRET Allah terhadap kelahiran dengan cara ini, kenapa Nabi Isa tidak dilahirkan secara normal saja sama dengan nabi lain yaitu melalui hubungan suami-istri? Apakah benar dengan kelahiran seperti ini membuat Isa hidup berbeda dengan yang lain dan tanpa berdosa? 2. Dengan kondisi tersebut, tepatkah bila Isa disebut ISA BIN MARYAM di Quran? karena biasanya nama seseorang anak itu diikuti oleh (BIN) nama ayah. Dalam hal ini karena melalui hembusan Rohul Kudus, mungkinkah lebih tepat bila disebut ISA BIN ROHUL KUDUS ? Siapakah Rohul Kudus itu? 3. Apakah arti sebutan Al-Maseh pada nama Isa di Quran? Apakah benar bahwa kata Al-Maseh/Masehi (bahasa Arab) diambil dari kata Messiah (bahasa Yunani) yang artinya “Raja yang dipilih untuk Menyelamatkan”?
Jawaban:
1. Kalau yang Anda tanyakan adalah rencana kongkret, maka kita tidak bisa memastikannya kecuali bila memang ada keterangan resmi dari yang punya rencana. Kalaulah kita mau main tebak-tebakan, silahkan saja, tapi masalah kebenaran dan akurasinya, tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Selama tidak ada informasi resmi dari pihak pembuat rencana. Yang pasti bahwa dengan fenomena itu Allah SWT telah menunjukkan kekuasaannya dan ke-Maha Kuasaan-Nya. Yaitu dengan menciptakan sesuatu yang menurut logika manusia terkesan mustahil. Tapi Allah SWT telah tunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya untu mencipta.
2. Karena Allah SWT tidak menciptakan ayah untuk Isa, maka nasabnya kepada ibunya. Beliau adalah satu dari manusia ciptaan Allah SWT yang diciptakan tanpa adanya ayah biologis. Yang satunya adalah Nabi Adam as. Fenomena ini oleh Allah SWT dijelaskan di dalam Al-Quran Al-Karim : “Sesungguhnya misal ‘Isa di sisi AllAh, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” , maka jadilah dia.” (QS. Ali Imran : 59)
Sedangkan yang dimaksud dengan Ruhul Qudus adalah malaikat Jibril as. Dan hembusannya sama sekali bukanlah hembusan air mani manusia. Juga jibril tidak memasukkan sperman manusia ke dalam rahim Maryam. Yang diberikan itu adalah seorang anak di dalam rahim tanpa proses pembuahan sperma. Dan jibril adalah jenis malaikat yang tidak punya nafsu biologis seperti manusia, tetapi malaikat yang suci dan mulia.
Dan ceritakanlah Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Malaikat Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya manusia yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. Ia berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu (menghibahkan) seorang anak laki-laki yang suci”. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!” Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. (QS. Maryam : 16-21 )
3. Al-Masih sebagai julukan buat Nabi Isa as maknanya bukanlah sebagaimana bangsa yunani menterjemahkannya. Dalam bahasa Arab sebagaimana juga yang disebutkan Al-Quran Al-Karim, makna al-masih dari kata “masaha – yamsahu”. Artinya mengusap. Kata ‘Al-Masih’ artinya adalah orang yang mengusap. Kaitannya adalah bahwa salah satu mu’jizat Nabi Isa as adalah bisa menyembuhkan orang yang sakit dengan mengusap bagian tubuh pasien. Bahkan beliau atas izin Allah SWT bisa menhidupkan kembali orang yang sudah mati. Semua itu tidak lain atas izin dan karunia Allah SWT, bukan untuk gagah-gagahan dan tidak mungkin terjadi begitu saja kecuali atas perintah Allah SWT juga.
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan . Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling . (QS. AL-Maidah : 75). Syariah Online