Mencintai Allah
Pertanyaan:
Riza – Jakarta
Assalamu‘alaikum wr.wb
Ustadz saya mau tanya, bagaimana mencintai Allah dengan benar, apakah mencintai-Nya karena atas apa yang diberikan kepada kita atau karena kita memang diperintahkan seperti itu atau tanpa perlu alasan? Bagaimana saya bisa mencintai Allah apakah harus mengikuti tarekat-tarekat atau bisa tidak saya lakukan dalam keseharian saya? Terima kasih atas jawabannya
Wassalaamu‘alaikum wr.wb
Jawaban :
Mencintai Allah dengan benar haruslah menggunakan alasan yang kuat. Karena dengan alasan itu kita jadi tahu kenapa kita mencintai-Nya.
Dan alasan untuk mencintai Allah itu cukup banyak. Diantaranya bahwa Allah telah memberikan kehidupan kepada kita, rezeki, perlindungan dan keamanan. Selain itu Allah juga telah menjadikan kita makhluk-Nya yang paling tinggi derajatnya dan menjadikan kita khalifah di muka bumi.
Mencintai Allah harus diwujudkan dengan tindakan yang sesuai dengan apa yang diinginkan Allah. Bukan mengarang sendiri dengan berkhayal dan berkontemplasi secara ngawur.
Resminya, Allah telah mengutus Rasulullah SAW untuk mengajarkan bagaimana cara mencintai-Nya. Kuncinya adalah mengikuti petunjuk yang diajarkan Rasulullah SAW dalam mencintainya. Petunjuk itu sendiri adalah sebuah ajaran yang bersifat syamil mutakamil, sempurna, lengkap dan mencakup semua aspek kehidupan. Tidak lain adalah Islam.
Firman Allah: “Katakanlah, bila kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah)”.
Inti mencintai Allah adalah mentaati, mendengarkan, mengikuti, mematuhi dan rela berkorban apapun demi Allah. Dan salah satu ciri cinta adalah ras cemburu (ghirah) yang membara. Cemburu bila Allah diremehkan, bila Islam dijelekkan, bila Al-quran ditinggalkan, bila Rasulnya dilupakan.
Tidak mungkin seorang dikatakan cinta pada Allah, sementara hartanya haram, pakaiannya haram, cara dagangnya haram, bekerja dengan cara yang haram, berpolitik dengan cara yang haram, bergaul dengan cara yang haram, mengambil hak orang lain dengan cara haram. Cinta itu pasti palsu dan tidak mungkin berbalas.
Orang yang cinta pada Allah bukanlah yang berzikir keras-keras, juga bukan mengurung diri di tempat ibadah, juga bukan melakukan ritual-ritual rekayasa tanpa dasar yang jelas dari Rasul-Nya. Tapi orang yang cinta Allah adalah orang yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya. Apapun yang dikerjakan semua karena Allah dan karena ingin mendapatkan redho‘ dan balasan cintanya. Dan semua itu sudah diatur tata cara pelaksanaanya dalam ajaran Islam yang memiliki dasar yang shahih dan syamil. Wallahu a‘lam bishshowab. Syariah Online