Bisakah Orang Kafir Bertemu Dengan Allah

 

Pertanyaan:

Ayesh – Karawaci Tangerang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Ustadz, apakah setiap manusia akan melihat wajah Allah SWT pada Hari Peradilan diakhirat nanti, baik itu orang beriman, fasik, durhaka, bahkan orang kafir? Jika demikian tentunya mereka (selain org mukmin) cukup mendapatkan nikmat yang amat besar dapat melihat wajah Allah, sebab salah satu nikmat yang besar adalah perjumpaan dengan Allah di akhirat nanti.

Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb.
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d

Hanya orang-orang mukmin saja yang akan mendapatkan nikmat berupa melihat Allah SWT. Orang kafir dan tidak beriman mana sempat untuk melakukan itu, sebab selain memang Allah SWT tidak memberikan fasilitas itu, mereka pasti sedang sibuk digebukin di neraka, dibakar, disetrika dan diobok-obok oleh malaikat azab. Pastilah tidak akan bisa melihat Allah SWT.

Dalil tentang melihat Allah di hari Akhir nanti disebutkan dalam tiga ayat di Al-Quran :

Ayat Pertama :
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS Yunus ayat 26)

Para ulama dan mufassirin sepakat bahwa makna : (ziayadah/tambahan) maksudnya adalah melihat Allah dengan mata kepala.

Ayat Kedua :
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (Allah).(QS Al-Muthaffifien ayat 22-23)

Ayat Ketiga :
Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS AL-Qiyamah ayat 22-23)

Ketiga ayat tersebut secara jelas memberitahukan bahwa orang mu`min di hari akhir nanti akan melihat Allah dengan mata mereka sendiri. Sangat kecil celah untuk adanya penafsiran lain selain dari benarnya masalah tersebut. Kalau pun ada perbedaan, maka hanya bagaimana bentuk atau cara manusia melihat Allah. Ini adalah bagian dari paham akidah Ahlussunnah wal jamaah yang telah disepakati kebenarannya. oleh jumhur ulama. Wallahu a`lam bishshowab. Wassalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Syariah Online.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidakan akan pernah kami publish Kolom yang wajib diisi ditandai *