Bisakah Manusia Melihat Makhluq Ghaib ?
Pertanyaan :
Musthofa – Kemayoran
Dapatkah manusia melihat mahluk ghaib?
Jawaban:
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,
Makhluq ghaib itu tidak bisa dilihat oleh mata manusia, kecuali bila makhluq itu menampakkan diri. Dan makhluq-makhluq itu umumnya memang bisa menampakkan diri di depan mata manusia.
Hanya saja bedanya antara malaikat dan jin adalah bahwa penampakan atau perwujudan malaikat itu begitu sempurna. Bila malaikat mewujudkan diri menjadi seorang manusia, maka menjadi manusia yang rupawan luar biasa.
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa suatu saat Jibril merubah diri menjadi seorang manusia dan tanpa disadari oleh para shahabat, beliau mendatangi kerumunan mereka menghampir Rasulullah SAW. Dalam hadits itu disebutkan bahwa rambutnya sangat hitam, bajunya sangat putih, tak seorang pun mengenalnya dan tidak ada tanda-tanda dia baru datang dari tempat jauh. Setelah bercakap-capak dengan Rasulullah SAW, jibril pun pergi dan menghilang.
Jibril pun pernah menampakkan diri di depan Maryam ketika memberitahukan bahwa dirinya telah mengandung Nabi Isa as.
Dan ceritakanlah Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (JIBRIL AS) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya manusia yang sempurna.(QS. Maryam : 16-17).
Sedangkan jin sebaliknya, makhkluk ini tidak pernah bisa menyerupakan diri dengan baik.Karena itu bila kita sering mendengar ada setan tidak berkepala, atau badannya bolong (sundel bolong ? ) dan sebagainya, maka itu adalah ciri-ciri jin yang tidak mampu menyerupakan diri dengan baik.
Bahkan mereka leibh sering hanya mampu menyerupakan diri menjadi hewan seperti anjing hitam dan lainnya.
Pokoknya begitu jin menjelmakan diri, maka jadinya malah jelek dan tidak menarik minat. Sebaliknya, ketika wanita Mesir terpesona melihat ketampanan Nabi Yusuf as, maka mereka mengatakan bahwa yang mereka lihat itu adalah malaikat, bukan manusia. Artinya, bangsa Mesir pada abad itu tahu kalau yang namanya malaikat itu tampan dan rupawan.
Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau , kemudian dia berkata : “Keluarlah kepada mereka”. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada nya, dan mereka melukai tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.”(QS. Yusuf : 31).
Tapi kalau surga dan neraka yang juga ghaib, maka manusia tidak bisa melihatnya kecuali meninggal terlebih dahulu.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. SyariahOnline