Bagaimana Hisabnya Manusia yang Sama Sekali Tidak Mengenal Islam?

 

Pertanyaan:

Anto – Ds Kasemen Kc Gudo – Jombang – Jatim

Asalamualakum wr wb. Saya ingin bertanya Pak Ustad Bagai mana seorang manusia di hisab nanti di akhirat padahal di dunia hidupnya di pelosok dan primitif sekali seperti yang pernah saya lihat di acara2 tv luar negeri..? mereke yang sama sekali tdak mengenal pakaian apalagi mengenal agama Islam,apakah waktu hisab digolongkan sendiri..?dan apakah ada sebuah hadits yang meriwayatkan tentang itu? mohon penjelasan Pak Ustad saya ucapkan terimakasih. wassalamualaikum wr wb

 

 

Jawaban:

Sejak diutusnya Rasulullah SAW kepada umat manusia sedunia, maka Islam adalah satu-satu agama yang diterima Allah. Bila seorang mati dan dalam hatinya tidak ada Islam, maka bisa dipastikan bahwa dia mati dalam keadaan non muslim. Karena itu dakwah Islam dan penyampaian ajaran Islam kepada semua jenis ras manusia dan semua peradaban adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. Dan ini sudah dilakukan dengan baik sekali sejak awal dakwah Rasulullah SAW. Dalam 50 tahun, Islam telah sampai ke separuh bulatan muka bumi. Boleh dikatakan di masa itu tidak ada orang yang tidak kenal Islam.

Kalau pun ada kelompok kecil komunitas yang tidak sampai risalah Islam ini kepada mereka, maka menjadi kewajiban kolektif umat Islam untuk mengirim da`i kesana. Kalaupun masih ada juga yang terkucil dari dunia luar, maka mereka bila mereka mati dalam keadaan tidak mengenal Islam, mereka distatuskan sebagai non muslim. Sedangkan bagaimana nasib mereka di akhirat adalah terserah Allah. Karena pada dasarnya tidak ada satu umat pun yang tidak didatangkan kepada mereka rasul atau orang yang membawa ajaran Islam.

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.(QS. Faathir : 24).

Bila merujuk ayat ini, Allah menjamin bahwa pada setiap peradaban pasti ada orang yang diutus kepada mereka untuk membawa risalah dan pemberi peringatan. Kalau ternyata ajaran Islam tidak dikenal, maka bisa jadi karena ajaran itu kemudian ditinggalkan oleh para umat tersebut yang tentu saja dibantu oleh setan. Jadi masalah sampainya sudah pasti sampai, tapi masalah kemudian hilang atau terjadi penyimpangan atas pemahaman umat itu terhadap Islam, memang tidak ada jaminan.

Para ahli meyakini bahwa informasi tentang kerasulan Muhammad dan datangnya ajaran Islam itu sudah ada lengkap dalam seluruh kitab samawi terdahulu. Bahkan termasuk juga dalam kitab non samawi dalam ajaran Hindu, Budha, Konghuchu dan lainnya. Karena datangnya Islam adalah fenomena besar dalam sejarah kemanusiaan. Sementara hampir seluruh ajaran yang berkembang di tengah manusia itu mengalami proses saling mempengaruhi dan saling memberi informasi.

Sebagai contoh, dalam ajaran kristiani sekarang ini tidak bisa dipungkiri terdapat pula unsur-unsur ajaran paganisme yunani kuno, romawi kuno, serta agama-agama dari peradaban dunia lainnya seperti Babylonia, Samuria, Hamurabi dan sebagainya. Jadi sebenarnya antara satu agama/ajaran dengan lainnya terjadi proses informasi timbal balik. Dan bisa dipastikan bahwa informasi tentang Rasulullah SAW dan Islam dibahas juga oleh hampir semua agama di dunia. Walhasil, pada dasarnya tidak ada alasan untuk tidak mengenal Islam kecuali dalam hal yang bersifat kasuistik. Misalnya, satu sekte kecil dalam sebuah agama mengambil kebijakan untuk mengucilkan diri dan menutup diri dari semua informasi dunia luar, mereka lalu tinggal di hutan dan mengasingkan diri dari peradaban luar selama ratusan tahun.

Pada beberapa generasi, jadilah sekte itu seolah-olah agama tersendiri dan karakter masyarakat yang terkucil serta ekslusif. Tapi kasus ini tidak bisa dijadikan alasan bahwa Islam tidak pernah sampai kepada mereka. Karena bila ditelursui ke nenek moyang mereka, pastilah informasi tentang Islam itu ada. Hanya saja terjadi proses penghilangan informasi itu. Sampai disini, maka kasus ini sebenarnya mirip dengan yang dialami masyakarat barat yang merasa asing dengan Islam. Padahal Islam ada dimana-mana dan dengan mudah bisa diakses informasinya. Yang membuat Islam tidak sampai bukanlah tidak tersedianya informasi tentang Islam, tapi hati mereka yang menutup diri. SyariaOnline

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidakan akan pernah kami publish Kolom yang wajib diisi ditandai *